Sejarah Tahun Baru Hijriah
Menurut riwayat para ulama ahli tarikh yang masyhur, tarikh Islam mula-mula ditetapkan oleh Umar bin Khattab r.a. ketika ia menjadi khalifah pada tahun 17 Hijrah. Menurut kisahnya, hal ini terjadi disebabkan pada suatu hari Umar menerima sepucuk surat dari sahabatnya, Abu Musa Al-Asy’ari r.a. tanpa dibubuhi tanggal dan hari pengirimannya. Hal itu menyulitkan bagi Umar untuk menyeleksi surat yang mana terlebih dahulu harus diurusnya, sebab ia tidak menandai antara surat yang lama dan yang baru. Oleh sebab itu, Umar mengadakan musyawarah dengan orang yang terpandang dikala itu untuk membicarakan serta menyusun masalah tarikh Islam.
Dalam musyawarah tersebut ada beberapa pilihan tahun bersejarah sebagai patokan untuk memulai tarikh Islam tersebut yaitu:
1. tahun kelahiran Nabi Muhammad
2. tarikh kebangkitannya menjadi Rasul
3. tahun wafatnya,
4. atau ketika Nabi hijrah dari Mekkah ke Madinah.
Diantara pilihan tersebut maka akhirnya uditetapkanlah bahwa dimulai dari hari berpindahnya (hijrahnya) Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah menjadi awal tarikh Islam yaitu awal tahun Hijriyah,
sebagaimana dahulu telah ditetapkan bahwa, hari Nabi Isa a.s.
dilahirkan ditetapkan sebagai awal tahun Miladiyah atau Masihiyah.
Mengapa hijrahnya nabi Muhammad SAW diteteapkan sebagai tahun hijriah / tahun islam?
Hijrahnya
Nabi sangat besar artinya dalam sejarah perkembangan da’wah Islamiyah.
Karena setelah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, da’wah Islam mulai
mencapai kejayaannya yang gemilang. Kalau sebelum hijrah ummat Islam
adalah golongan yang ditindas dan disiksa oleh kaum Musyrikin, maka
setelah Nabi hijrah kaum muslimin telah mempunyai kedudukan yang kuat
dan telah terbentuk sebuah negara Islam yang memiliki peraturan,
pimpinan serta undang-undang tersendiri. Oleh karena itu diharapkan
peristiwa hijrah akan dikenang oleh umat Islam pada tiap-tiap tahun
bagaimana perjuangan yang gigih dan pengorbanan tenaga dan jiwa raga
Nabi serta para sahabatnya dalam meneggakkan Islam. Disamping itu hijrah
Nabi juga menunjukkan bahwa Allah memisahkan dan membedakan antara yang
haq dan yang bathil, membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
0 komentar: